I.
Judul Percobaan :
KLOR, BROM, IOD
II.
Hari/ Tanggal Percobaan:
17, November, 2011
III. Selesai Percobaan :
17, November 2011
IV. Tujuan Percobaan:
1. Mengetahui
sifat-sifat klor, brom, iod dan senyawanya
2. Mengidentifikasi
klor, brom, iod dan senyawanya
3. Mengetahui
cara pembuatan gas klor, brom, iod
Unsur – Unsur
Halogen
Unsur
Halogen (Golongan VIIA) adalah unsur-unsur nonlogam yang reaktif. Halogen
terdiri dari unsur Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), Iod (I), dan Astatin (At.
Secara umum, unsur Halogen bersifat toksik dan sangat reaktif. Toksisitas dan
reaktivitas Halogen menurun dari Fluor sampai Iod. Dalam satu golongan, dari
Fluor sampai Iod, jari-jari atom meningkat. Akibatnya, interaksi antar atom
semakin kuat, sehingga titik didih dan titik leleh pun meningkat. Dalam keadaan
standar (tekanan 1 atm dan temperatur 25°C), Fluor adalah gas berwarna
kekuningan, Klor adalah gas berwarna hijau pucat, Brom adalah cairan
berwarna merah kecoklatan, dan Iod adalah padatan berwarna ungu-hitam. Energi ionisasi
menurun dalam satu golongan , demikian halnya keelektronegatifan dan potensial
standar reduksi (E°red). Ini berarti, Flour paling mudah tereduksi (oksidator
kuat), sedangkan Iod paling sulit tereduksi (oksidator lemah).
- Klor (Cl)
Di alam, klor ditemukan hanya dalam
keadaan bersenyawa, terutama dengan natrium sebagaigaram (NaCl), karnalit dan
silfit.Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh
dari garam kloridadengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan
proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat
bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC,satu volume air dapat
melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77volume.
ü Kegunaan
Klor digunakan secara luas dalam
pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air
minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil punsudah
terklorinasi. Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan
kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan,
antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik,dan banyak produk
lainnya.Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa
klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil.
Lebih jauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform,
karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.Kimia organik sangat membutuhkan klor,
baik sebagai zat oksidator maupun sebagai subtitusi,karena banyak sifat yang
sesuai dengan yang diharapkan dalam senyawa organik ketika
klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah satu bentuk karet
sintetis.
- Brom (Br)
Brom termasuk ke dalam golongan
halogen. Diperoleh air garam alamiah dari sumber mata air diMichigan dan
Arkansas. Brom juga diekstrak dari air laut, dengan kandungan hanya sebesar
82 ppm.Brom adalah satu-satunya unsur cair non logam. Sifatnya berat,
mudah bergerak, cairan berwarna coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu
kamar menjadi uap merah dengan bauyang sangat tajam., menyerupai klor, dan
memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan.
Brom mudah larut dalam air atau
karbon disulfida, membentuk larutan berwarna merah, tidaak sekuatklor tapi
lebih kuat dari iod. Dapat bersenyawa dengan banyak unsur dan memiliki efek
pemutih.Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih.
Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan
kerja harus diperhatikan selamamenanganinya.
ü Kegunaan
Brom digunakan untuk desinfektan,
zat tahan api, senyawa pemurni air, pewarna,obat, pembersih sanitasi, bromida
anorganik untuk fotografi dan lain-lain. Bromida organik jugasama pentingnya.
- Iodium
Iod tergolong unsur halogen,
terdapat dalam bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput
laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni batuan
sedimen kalsium karbonat yang keras), air garam dari air laut yang
disimpan, dan di dalam air payau dari sumur minyak dan garam.Iod atau Yodium
yang sangat murni dapat diperoleh dengan mereaksikan kalium iodida
dengantembaga sulfat.
Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur,
tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod
menunjukkan sifat-sifatmenyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform,
karbon tetraklorida, atau karbon disulfidayang kemudian membentuk larutan
berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air
Sifat-Sifat
Unsur Halogen
1. Sifat
fisik unsur halogen
|
Sifat fisik
|
Fluorin
|
Klorin
|
Bromin
|
Iodin
|
Astatin
|
|
Wujud zat
|
gas
|
gas
|
Cair
|
Padat
|
Padat
|
|
Warna
|
Kuning
muda
|
Hijau
kekuningan
|
Merah
kecoklatan
|
Ungu
|
-
|
|
Titik didih
|
-188,14oC
|
-34,6oC
|
58,78oC
|
184,35oC
|
337oC
|
|
Titik beku
|
-219,62oC
|
-100,98oC
|
-7,25oC
|
113,5oC
|
302oC
|
|
Kerapatan (g/cm3)
|
1,1
|
1,5
|
3,0
|
5,0
|
-
|
|
Kelarutan dalam air (g/Lair)
|
bereaksi
|
20
|
42
|
3
|
-
|
·
Flourin
dan klorin berwujud gas pada suhu ruangan sebabtitik didih dan titik leleh/beku
yang lebih rendah dari suhu ruangan (25oC).
·
Bromin memiliki titik didih lebih tinggi
dari suhu ruangan, sedangkan titik lelehnya lebih rendah sehingga berwujud
cair.
·
Iodin dan Astatin berwujud padat karena
titik didih dan titik bekunya lebih tinggi.
·
Kelarutan halogen dalam air dalam satu
golongan dari atas kebawah kelarutannya semakin kecil karena bertambahnya massa
atom relatif. Tetapi, flourin tidak larut tetapi bereaksi: 2F2 + 2H2O
→ 4HF + O2
·
Sedangkan bromin kelarutannya paling
besar karena berwujud cair (paling mudah larut). Iodin sukar larut dalam
air. Agar iodin larut dengan baik, ditambahkan garam KI. Reaksi: I2 + KI
→ KI3
2. Sifat kimia unsur halogen
|
Sifat kimia
|
Flourin
|
Klorin
|
Bromin
|
Iodin
|
Astatin
|
|
Massa atom
|
19
|
35,5
|
80
|
127
|
210
|
|
Jari-jari
atom (pm)
|
72
|
99
|
115
|
133
|
155
|
|
Jari-jari
ion X-
|
136
|
180
|
195
|
216
|
-
|
|
Keelektronegatifan
|
4,0
|
3,0
|
2,8
|
2,5
|
2,2
|
|
Energi
ionisasi
|
1680
|
1260
|
1140
|
1010
|
-
|
·
Jari-jari atom dari atas ke bawah dalam
tabel periodik semakin bertambah karena jumlah kulit terisi elektron semakin
banyak.
·
Jari-jari ion lebih besar dari jari-jari
atom karena akan menerima elektron sehingga kulitnya terisi penuh.
·
Elektronegatifitas dari F sampai At
semakin kecil karena jari-jarinya semakin besar sehingga akan terletak jauh
terhadap inti maka elektron akan sulit untuk diterima.
·
Energi ionisasi dari atas ke bawah
semakin kecil karena jika jari-jari atom kecil, lebih dekat dengan inti, energi
ionisasinya semakin kuat/besar.
3. Daya
pengoksidasi
Data potensial reduksi:
F2
+ 2e- → 2F-
Eo=
+2,87 Volt
Cl2
+ 2e- → 2Cl- Eo= +1,36 Volt
Br2
+ 2e- → 2Br- Eo= +1,06 Volt
I2
+ 2e- → 2I-
Eo=
+0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga
akn mudah mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah
adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.
·
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2
> I2
·
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl-
> F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah
melepas elektron ion iodida paling mudah melepas elektron sehingga bertindak
sebagai reduktor kuat
Beberapa
keistimewaan unsur Fluor yang tidak dimiliki unsur Halogen lainnya adalah
sebagai berikut :
1. Fluor
adalah unsur yang paling reaktif dalam Golongan Halogen. Hal ini terjadi akibat
energi ikatan F-F yang relatif rendah (150,6 kJ/mol) dibandingkan energi ikatan
Cl-Cl (242,7 kJ/mol) maupun Br-Br (192,5 kJ/mol). Sebagai tambahan, ukuran atom
F yang kecil menyebabkan munculnya tolakan yang cukup kuat antar lone
pair F-F, sehingga ikatan F-F tidak stabil dan mudah putus. Hal ini
tidak terjadi pada ikatan Cl-Cl maupun Br-Br sehingga keduanya relatif stabil
dibandingkan ikatan F-F.
2. Senyawa
Hidrogen Fluorida (HF) memiliki titik didih tertinggi akibat adanya ikatan
Hidrogen. Sementara senyawa halida lainnya (HCl, HBr, dan HI) memiliki
titik didih yang relatif rendah.
3. Hidrogen
Fluorida (HF) adalah asam lemah, sedangkan asam halida lainnya
(HCl, HBr, dan HI) adalah asam kuat.
4. Gas
Fluor dapat bereaksi dengan larutan natrium hidroksida (NaOH) membentuk oksigen
difluorida yang dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :
2 F2(g)
+ 2 NaOH(aq) ——> 2 NaF(aq) + H2O(l)
+ OF2(g)
Sementara itu, reaksi
yang analog juga terjadi pada Klor dan Brom, dengan produk yang berbeda. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
Cl2(g)
+ 2 NaOH(aq) ——> NaCl(aq) + NaOCl(aq)
+ H2O(l)
Br2(l)
+ 2 NaOH(aq) ——> NaBr(aq) + NaOBr(aq)
+ H2O(l)
Kedua reaksi di atas
dikenal dengan istilah Reaksi Disproporsionasi (Autoredoks).
Iod tidak dapat bereaksi dalam kondisi ini
5. Senyawa
Perak Fluorida (AgF) mudah larut dalam air, sedangkan perak halida lainnya
(AgCl, AgBr, dan AgI) sukar larut dalam air.
Unsur
Halogen membentuk berbagai variasi senyawa. Dalam keadaan standar, unsur bebas
Halogen membentuk molekul diatomik (F2, Cl2, Br2,
I2). Oleh karena kereaktifannya yang besar, Halogen jarang ditemukan
dalam keadaan bebas. Halogen umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa. Halogen
yang ditemukan dalam air laut berbentuk halida (Cl-, Br-,
dan I-). Sementara di kerak bumi, halogen berikatan dalam mineral,
seperti Fluorite (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6).
Antar
Halogen dapat mengalami reaksi kimia. Oleh karena kekuatan oksidator menurun
dari Fluor sampai Iod, Halogen dapat mengoksidasi Ion Halida yang terletak
di bawahnya (displacement reaction). Dengan
demikian, reaksi yang terjadi antar Halogen dapat disimpulkan dalam beberapa
pernyataan di bawah ini :
1)
F2 dapat mengoksidasi Cl- menjadi
Cl2, Br- menjadi Br2, serta I-
menjadi I2.
2)
Cl2 dapat mengoksidasi Br- menjadi
Br2, serta I- menjadi I2. Cl2 tidak
dapat mengoksidasi F- menjadi F2.
3)
Br2 dapat mengoksidasi I- menjadi
I2. Br2 tidak dapat mengoksidasi F- menjadi F2
maupun Cl- menjadi Cl2.
4)
I2 tidak dapat mengokisdasi F- menjadi
F2, Cl- menjadi Cl2, serta Br- menjadi
Br2.
Gas
F2 dapat diperoleh dari elektrolisis cairan (bukan larutan)
Hidrogen Fluorida yang diberi sejumlah padatan Kalium Fluorida untuk
meningkatkan konduktivitas pada temperatur di atas 70°C. Di katoda, ion H+
akan tereduksi menjadi gas H2, sedangkan di anoda, ion F‑
akan teroksidasi menjadi gas F2.
Gas
Cl2 dapat di peroleh melalui elektrolisis lelehan NaCl maupun
elektrolisis larutan NaCl. Melalui kedua elektrolisis tersebut, ion Cl- akan
teroksidasi membentuk gas Cl2 di anoda. Gas Cl2 juga
dapat diperoleh melalui proses klor-alkali, yaitu elektrolisis
larutan NaCl pekat (brine). Reaksi yang terjadi pada
elektrolisis brine adalah sebagai berikut :
2
NaCl(aq) + 2 H2O(l) ——> 2 NaOH(aq)
+ H2(g) + Cl2(g)
Pembuatan unsur Klor, Brom, dan
Iod di laboratorium, dapat diperoleh melalui reaksi alkali halida (NaCl, NaBr,
NaI) dengan asam sulfat pekat yang dipercepat dengan penambahan MnO2
sebagai katalis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. MnO2(s)
+ 2 H2SO4(aq) + 2 NaCl(aq)
——> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2
H2O(l) + Cl2(g)
2. MnO2(s)
+ 2 H2SO4(aq) + 2 NaBr(aq)
——> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2
H2O(l) + Br2(l)
3. MnO2(s)
+ 2 H2SO4(aq) + 2 NaI(aq)
——> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2
H2O(l) + I2(s)
Halida
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu halida ionik dan halida kovalen. Fluorida
dan klorida dari unsur logam, terutama unsur Alkali dan Alkali Tanah (kecuali
Berilium) merupakan halida ionik. Sementara, flurida dan klorida dari unsur
nonlogam, seperti Belerang dan Fosfat merupakan halida kovalen. Bilangan oksidasi
Halogen bervariasi dari -1 hingga +7 (kecuali Fluor). Unsur Fluor yang
merupakan unsur dengan keelektronegatifan terbesar di alam, hanya memiliki
bilangan oksidasi 0 (F2) dan -1 (fluorida).
Halogen
dapat bereaksi dengan Hidrogen menghasilkan Hidrogen Halida. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :
X2(g)
+ H2(g) ——> 2 HX(g)
X
: F, Cl, Br, atau I
Reaksi
ini (khususnya pada F2 dan Cl2)menimbulkan ledakan hebat
(sangat eksotermis). Oleh karena itu, reaksi tersebut jarang digunakan di
industri. Sebagai pengganti, hidrogen halida dapat dihasilkan melalui reaksi klorinasi
hidrokarbon. Sebagai contoh :
C2H6(g)
+ Cl2(g) ——> C2H5Cl(g) +
HCl(g)
Di laboratorium, hidrogen halida
dapat diperoleh melalui reaksi antara logam halida dengan asam sulfat pekat.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CaF2(s)
+ H2SO4{aq) ——> 2 HF(g) +
CaSO4(s)
2
NaCl(s) + H2SO4(aq) ——-> 2 HCl(g)
+ Na2SO4(aq)
Hidrogen
Bromida dan Hidrogen Iodida tidak dapat dihasilkan melalui cara ini, sebab akan
terjadi reaksi oksidasi (H2SO4 adalah oksidator
kuat) yang menghasilkan Brom dan Iod. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
2
NaBr(s) + 2 H2SO4(aq) ——> Br2(l)
+ SO2(g) + Na2SO4(aq) +
2 H2O(l)
Hidrogen Bromida dapat dibuat
melalui beberapa reaksi berikut :
P4(s)
+ 6 Br2(l) ——> 4 PBr3(l)
PBr3(l)
+ 3 H2O(l) ——> 3 HBr(g) +
H3PO3(aq)
Hidrogen
Iodida dapat diperoleh dengan cara serupa. Hidrogen Fluorida memiliki
kereaktifan yang tinggi. Senyawa ini dapat bereaksi dengan silika melalui
persamaan reaksi berikut :
6
HF(aq) + SiO2(s) ——> H2SiF6(aq) +
2 H2O(l)
Hidrogen Fluorida juga digunakan
dalam proses pembuatan gas Freon. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :
CCl4(l)
+ HF(g) ——> CCl3F(g) +
HCl(g)
CCl3F(g)
+ HF(g) ——> CCl2F2(g) +
HCl(g)
Larutan
Hidrogen Halida bersifat asam. Urutan kekuatan asam halida adalah HF <<
HCl < HBr < HI. Sedangkan urutan kekuatan asam oksi adalah HXO < HXO2
< HXO3 < HXO4 (X = Cl, Br, atau I).
Klor
(khusunya Klorida, Cl-) memegang peranan penting dalam sistem kesetimbangan
cairan interseluler dan ekstraseluler dalam organisme. Di bidang industri, Klor
digunakan sebagai bahan pemutih (bleaching agent) pada
industri kertas dan tekstil. Bahan pembersih rumah tangga umumnya mengandung
sejumlah Klor (khususnya NaClO) yang berperan sebagai bahan aktif pengangkat
kotoran. Sementara, senyawa klor lainnya, HClO, berfungsi sebagai agen
desinfektan pada proses pemurnian air. Reaksi yang terjadi saat gas Klor
dilarutkan dalam air adalah sebagai berikut :
Cl2(g)
+ H2O(l) ——> HCl(aq) +
HClO(aq)
Ion
OCl- yang dihasilkan dari reaksi tersebut berperan sebagai agen
desinfektan yang membunuh kuman dalam air.
Metana
yang terklorinasi, seperti Karbon Tetraklorida (CCl4) dan
Kloroform (CHCl3) digunakan sebagai pelarut senyawa
organik. Klor juga digunakan dalam pembuatan insektisida, seperti DDT. Akan
tetapi, penggunaan DDT dapat mencemari lingkungan, sehingga kini penggunaannya
dilarang atau dibatasi sesuai dengan Undang-Undang Lingkungan. Klor juga
digunakan sebagai bahan baku pembuatan poli vinil klorida (PVC).
Senyawa
Bromida ditemukan di air laut (ion Br-). Brom digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan senyawa Etilena Dibromida (BrCH2CH2Br),
suatu insektisida. Senyawa ini sangat karsinogenik. Di samping itu, Brom juga
dapat bereaksi dengan Perak menghasilkan senyawa Perak Bromide (AgBr) yang
digunakan dalam lembaran film fotografi.